Rabu, 08 Desember 2010

Do'a Sholat Dhuha


Ditulis sebagai pengingat bagi saya.
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.

Hadits terkait

Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :
  • “Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
  • “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
  • “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
  • “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
  • “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
  • ““Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)
Doa Sholat Dhuha
Doa sesudah sholat dhuha
Doa sesudah sholat dhuha
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.
Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Doa Rezeki
1. Doa untuk menarik rezeki dari setiap penjuru (dibaca 7x setelah sholat fardhu)
Artinya: “Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad sebanyak aneka rupa rezeki. Wahai Dzat yang maha meluaskan rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakkanlah rezekiku dari segenap setiap penjuru dari perbendaharaan rezeki-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu juga. Dan, limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat beliau”
2. Doa untuk mendapatkan rezeki yang halal (dibaca 3x setelah sholat jumat/sholat fardhu)
ALLAHUMMA YAA GHANIYYU YA HAMIIDU YAA MUBDI’U YAA MU’IIDU YAA RAHIIMU, YAA WADUUDU AGHNINII BI HALAALIKA‘AN HARAAMIKA WAKFINII BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAKA WA SHALLALLAHU ‘ALAA MUHAMMADIN WA AALIHI WA SALLAMA.
Artinya: “Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang memulai, wahai Dzat yang mengembalikan, wahai Dzat yang mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau.”
3. Doa untuk mendapatkan rezeki yang melimpah (dibaca setelah sholat fardhu)
ALLAHUMMA YAA AHADU YAA WAAHIDU YAA MAUJUUDU YAA JAWWAADU YAA BAASITHU YAA KARIIMU YAA WAH-HAABU YAA DZATH THOULI YAA GHANIYYU YAA MUGHNII YAA FATTAHU YAA RAZAAQU YAA ‘ALIIMU YAA HAYYU YAA QAYYUMU YAA RAHMAANU YAA RAHIIM YAA BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA DZAL JALAALI WAL IKRAANI YA HANNAANU YAA MANNAANU INFAHNI MINKA NAFHATIN KHAIRIN TUGHNINII ‘AMMAN SIWAAKA
Artinya: Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Tunggal tidak memiliki bagian, wahai Dzat Yang Maha Tunggal, tidak menyerupai makhluk dan tidak sekutu, wahai Dzat Yang Maujud, wahai Dzat yang amat murah hati, wahai Dzat yang Melempangkan rezeki, wahai Dzat Yang memiliki anugerah, wahai Dzat Yang maha kaya, wahai Dzat yang Maha membuka, wahai Dzat Yang Maha member rizki, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat yang Maha berdiri sendiri, wahai Dzat Yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi, wahai Dzat Yang Memiliki keagungan dan Kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Memberi, semerbakkanlah aku dari-Mu dengan semerbak yang bagus yang dapat memcukupi aku dari selain Engkau”
4. Doa untuk memudahkan mata pencaharian (dibaca 7x saat menuju tempat kerja)
Artinya: “Dengan nama Allah, semoga Engkau menjaga diri kami, harta kami dan agama kami. Wahai Allah, ridhailah kamu dengan ketetapan-Mu dan berilah kami berkah kepada kami pada segala apa yang Engkau percepat apa yang Engkau akhiri dan tidak pula menyukai mengakhiri apa yang Engkau cepatkan”

Senin, 23 Agustus 2010

keutamaan membaca bismillah

Keutamaan Membaca Basmalah

Written by Sahdan

Dalam menafsirkan surat Al Kafirun ayat terakhir , Hazrat Khalifatul Masih Tsani bersabda bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“KULLU AMRIN DZI BAALIN LAM YUBDA’ BISMILLAAHI FAHUWA ABTAR.”
Jadi setiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan nama Allah tidak akan membuahkan hasil (be natijah hota he) Seolah olah dalam setiap pekerjaan hendaklah perhatian tertuju kepada Allah, apakah itu pekerjaan kecil ataupun besar, karena tanpa pertolongannya manusia tidak bisa melangkah satu langkah pun. Dan kalaulah ada pertolongannya, seorang manusia yang lemah pun bisa melakukan banyak hal. Dengan memberikan perintah untuk membaca bismillah setiap sebelum mengerjakan sesuatu, seolah-olah dikatakan kepada seorang Muslim bahwa setiap gerakannya hendaknya untuk Allah Ta’ala semata, karena tidak akan ada yang membaca bismillah sebelum mengerjakan pekerjaan yang buruk.
Lazimnya bismillah akan dibaca untuk pekerjaan yang didalamnya zat Allah Ta’ala bisa menyatu dengan hambanya. Jadi dengan adanya perintah ini akan menjadi penghalang dari segala keburukan yang selalu menguasai manusia. Ketika ada seorang Muslim yang membaca Bismillah dan memiliki niyat yang tidak baik, maka segera dia akan ingat bahwa Allah Ta’ala telah melarang dia dari pekerjaan itu karena itu dia pasti akan terhenti dari pekerjaan tersebut. Dan tidak akan melangkah lagi kepada pekerjaan yang tidak jaiz. Selanjutnya dia akan memperhatikan sifat memaafkan dan kasih sayang terhadap manusia dalam segala hal. Karena sifat Rahman dan Rahim Allah Ta’ala menuntut supaya hamba pun memperlakukan sesama makhluk dengan penuh kasih sayang. Rasulullah SAW juga mengajarkan doa untuk setiap pekerjaan, yang dengannya satu sisi perhatian manusia akan tertuju kepada Allah Ta’ala, yang kedua hikmahnya adalah seorang Muslim hendaknya tidak melakukan suatu pekerjaan yang bertentangan dengan perintah Allah Ta’ala karena kalaulah dia mengerjakan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah Ta’ala, maka dia tidak akan bisa berdoa.(Tafsir Kabir jilid 10 hal 460) Penerjemah: Mahmud Ahmad Wardi Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kita panjatkan kepada penghulu para Nabi, keluarga, sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.